Daftar Berat Jenis Beton Bertulang dan Perhitunganya

Mengetahui berat jenis beton bertulang sangat penting dalam perencanaan struktur bangunan. Sebab, untuk bisa menciptakan bangunan yang kokoh dan aman, kontraktor harus menghitung dan memperkirakan setiap berat jenis beton supaya beban bangunan bisa pas.

Tahapan penting dalam proses pembuatan beton harus diketahui dan dijalankan dengan baik. Kalau salah saat memperkirakan perhitungan berat jenis beton, maka bangunan tidak akan aman dan rawan ambruk. Untuk itu, mari ketahui berat jenis beton pendukung konstruksi bangunan. 

Fungsi mengetahui berat jenis beton bertulang

Berat jenis beton bertulang maupun material konstruksi lainnya berasal dari perbandingan massa dan volumenya. Informasi tentang berat jenis diperlukan untuk perhitungan volume material tersebut. Misalnya, menghitung volume beton bertulang dibutuhkan untuk membangun pondasi struktur bangunan. 

Jika Anda seorang civil engineer, maka berat jenis material akan berguna saat perencanaan struktur beton bangunan. Salah satu contohnya menghitung berat beban ultimate bangunan maupun saat pelaksanaan konstruksi. Di samping itu, informasi mengenai berat jenis material juga diperlukan ketika truk pengangkut melewati jembatan timbang saat membuat bahan-bahan bangunan dari basecamp. 

Cara menghitung berat jenis material 

Berat jenis material bisa dihitung dengan mengetahui massa dan volumenya. Rumus perhitungan berat jenis adalah:

Berat jenis (ρ) = massa (m) / volume (v)

Catatan:

• Satuan untuk berat jenis adalah kg/m3
• Satuan untuk massa adalah kg
• Satuan untuk volume adalah m3

Tabel berat jenis beton 

Walau Anda dapat menghitung secara manual berat jenis beton yang akan Anda gunakan, Anda dapat menggunakan tabel berat jenis beton yang telah kami sediakan untuk membantu Anda mempercepat proses perhitungan. Berikut adalah tabel berat jenis beton yang dapat Anda gunakan:

Nama material	Berat jenis
Beton	2200 kg/m3
Beton bertulang	2400 kg/m3
Besi tuang	7250 kg/m3
Besi cor	6800 – 7800 kg/m3
Besi tempa	7750 kg/m3
Seng	7135 kg/m3
Baja	7850 kg/m3
Tembaga	8930 kg/m3
Aluminium	2712 kg/m3
Gypsum padat	2787 kg/m3
Granit padat	2691 kg/m3
Granit rusak	1650 kg/m3
Pasangan bata merah	1700 kg/m3
Pasir	1400 kg/m3
Batu alam	2600 kg/m3
Batu karang	700 kg/m3
Kerikil, koral, split	1800 kg/m3
Batu pecah	1450 kg/m3
Batu belah, batu bulat, batu gunung	1500 kg/m3
Pasangan batu belah, bulat, gunung	2200 kg/m3
Pasangan batu cetak	2200 kg/m3
Batu hancur	1602 kg/m3
Tanah, lempung (basah)	2000 kg/m3
Tanah, lempung (kering atau lembab)	1700 kg/m3
Pasangan batu karang	1450 kg/m3
Perak	10490 kg/m3
Emas	19320 kg/m3
Stainless steel	7480 – 8000 kg/m3
Marmer rusak	1570 kg/m3
Marmer padat	2563 kg/m3
Serbuk gergaji	210 kg/m3
Kayu kelas I	1000 kg/m3
Air	1000 kg/m3
Kertas standar	1201 kg/m3
Kardus	689 kg/m3

 

Jenis-jenis Beton Konstruksi yang Sebaiknya Anda Kenali Juga

Dalam dunia konstruksi, beton menjadi salah satu material utama yang menentukan kekuatan dan daya tahan suatu bangunan. Berbagai jenis beton telah dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan spesifik dalam proyek konstruksi, baik dari segi kekuatan, fleksibilitas, maupun daya tahan terhadap lingkungan. Berikut adalah beberapa jenis beton yang umum digunakan dalam industri konstruksi:

1. Beton Normal

Beton normal adalah jenis beton yang paling umum digunakan dalam konstruksi bangunan. Beton ini terdiri dari campuran semen, pasir, kerikil, dan air dengan perbandingan standar. Biasanya, beton normal memiliki kuat tekan sekitar 20–40 MPa, sehingga cocok untuk struktur bangunan seperti rumah tinggal, perkantoran, dan jembatan kecil.

2. Beton Bertulang

Beton bertulang merupakan kombinasi antara beton dan tulangan baja untuk meningkatkan daya tahannya terhadap beban tarik. Tulangan baja ini membantu beton menahan gaya tarik yang biasanya tidak dapat ditopang oleh beton biasa. Jenis beton ini sering digunakan dalam pembangunan gedung bertingkat, jembatan, dan struktur yang memerlukan daya tahan tinggi.

3. Beton Pratekan

Beton pratekan adalah beton yang telah diberi tegangan internal sebelum menerima beban eksternal. Proses ini dilakukan dengan menarik tulangan baja di dalam beton sebelum beton mengeras, sehingga menghasilkan struktur yang lebih kuat dan mampu menahan beban lebih besar. Beton ini banyak digunakan dalam konstruksi jembatan, gedung tinggi, dan struktur yang membutuhkan daya dukung tinggi.

4. Beton Ringan

Beton ringan memiliki berat yang lebih rendah dibandingkan beton normal karena menggunakan agregat ringan, seperti batu apung atau expanded clay. Beton ini sering digunakan dalam proyek yang membutuhkan material dengan beban ringan tetapi tetap memiliki daya tahan yang baik, seperti panel dinding, lantai, dan atap bangunan.

5. Beton Ready Mix

Beton ready mix adalah beton yang telah dicampur di batching plant dan siap digunakan di lokasi proyek. Beton ini menawarkan kepraktisan dan konsistensi mutu yang lebih baik dibandingkan beton yang dicampur secara manual di lapangan. Beton ready mix biasanya digunakan untuk proyek konstruksi skala besar seperti jalan tol, gedung pencakar langit, dan infrastruktur lainnya.

6. Beton Serat

Beton serat adalah beton yang diperkuat dengan serat tambahan, seperti serat baja, serat kaca, atau serat polimer. Penambahan serat ini meningkatkan ketahanan beton terhadap retak, gesekan, dan beban dinamis. Jenis beton ini banyak digunakan dalam pembangunan landasan pacu bandara, trotoar, dan lantai industri.

7. Beton Self-Compacting (SCC)

Beton Self-Compacting (SCC) adalah beton yang dapat mengalir dan mengisi cetakan secara otomatis tanpa perlu pemadatan tambahan. Beton ini memiliki sifat cair yang memungkinkan untuk digunakan dalam struktur yang kompleks tanpa meninggalkan rongga udara. SCC biasanya digunakan dalam konstruksi gedung bertingkat tinggi dan proyek yang membutuhkan beton dengan kepadatan sempurna.

Baca juga: Materi Besi Hollow dan Kegunaannya

Contoh perhitungan berat bangunan dengan tabel berat jenis

Katakanlah Anda hendak membuat dak lantai beton bertulang untuk dijadikan atap rumah dengan ukuran 6 m x 10 m x 0,12 m. Untuk menghitung total berat dak beton, seperti ini caranya:

• Lihat berat jenis beton bertulang di atas, yaitu 2400 kg/m3
• Hitung volume dak, yaitu 6 m x 10 m x 0,12 m = 7,2 m3
• Total berat dak beton adalah 2400 kg/m3 x 7,2 m3 = 1700 kg atau 17,2 ton 

Terjawab sudah bahwa berat jenis beton bertulang adalah 1400 kg/m3. Informasi mengenai berat jenis ini akan sangat bermanfaat ketika Anda merencanakan pembangunan rumah maupun gedung lain. Sebagai komponen utama konstruksi bangunan, beton harus memiliki kualitas unggul dengan melewati tahapan dan proses penting dalam pembuatannya. Di samping itu, pertimbangkan pula scaffolding yang akan membantu proses pembangunan konstruksi. Jasa jual dan sewa scaffolding bisa Anda dapatkan di Indosteger. 

Baca juga: Cara Membuat Pondasi Rumah Tingkat yang Kuat dan Aman

Pertanyaan umum terkait berat jenis beton bertulang

Berapa berat jenis beton ringan?

Berat jenis beton ringan dapat bervariasi tergantung dari jenis bahan dan agregat yang digunakan untuk membuatnya. Namun, umumnya berat jenis beton ringan ada di kisaran 1000 hingga 2000kg per meter kubik.

Apa yang dimaksud dengan beton berat?

Beton berat adalah beton yang memiliki berat jenis yang lebih tinggi daripada beton normal. Beton berat biasanya digunakan pada konstruksi yang membutuhkan kekuatan lebih seperti dinding penahan air. Berat jenis beton berat sendiri ada di kisaran 3000 kg per meter kubik.

Apa arti K dalam beton?

K dalam beton merujuk pada kelas beton. Kelas dalam beton sendiri mengacu pada tingkat kekuatan beton ketika beton sudah berumur lebih dari 28 hari yang diuji melalui tes tarik beton.

 

Artikel Terkait